Rabu, 18 September 2013

PERSEPSI-PERSEPSI YANG MUNGKIN PERLU DIKAJI LAGI

1. Kemenangan pemilu adalah simbol kemenangan dakwah
2. Mengetuk pintu dari rumah ke rumah untuk meminta dukungan ke partai adalah berdakwah
3. Tsiqoh pada Qiyadah bahwa Qiyadah ilmu agamanya tinggi  sehingga setiap keputusan Qiyadah dianggap     benar dan penuh pertimbangan sekalipun bertentangan dengan Quran dan sunnah,padahal semua fatwa         dari ulama itu harus berlandas dengan Quran dan sunnah dan ulama tersebut harus menyampaikan dasar       yang dipakai.
4. Berpolitik merupakan amalan terbesar padahal telah dijelaskan Tauhidlah amalan terbesar seorang muslim.
5. Membangun masyarakat itu dimulai dari kekuasaan tanpa memperbaiki akidah masyarakat terlebih               dahulu,karena katanya dengan kekuasaan dapat mengendalikan segalanya padahal Rosulullah membangun     agama ini dari akidah(pondasi) kemudian sholat kemudian zakat dan seterusnya.
6. Wanita aktifis yang sering berdemo adalah mujahidah, adakah dari kalangan sohabiah yang melakukan           demikian,padahal dalam Quran wanita justru lebih utama di rumah.
7. wanita di libatkan dalam pengamanan saat demo,.sehingga wanita-wanita tersebut di latih panjat                     tebing,arung jeram dan pendampingnya adalah seorang laki-laki

Amalan tertinggi seorang muslim adalah tauhid bukan berpolitik melewati sebuah partai tertentu

jika kita lihat di pkspiyungan edisi 17 september 2013 maka akan kita dapati sebagai berikut:Taujih Bang @Fahrihamzah di LT3B Bekasi Barat, Ahad 15 September 2013.
(1) Dalam sejarah harokah, sering terjadi kriminalisasi politik. Namun, kita diserang lewat kriminalisasi moral.
(2) Yg paling penting adalah, apakah kita mampu menyadarkan diri bahwa kita ini adalah partai yang berbeda dari partai lain.
(3) Dimana2, tidak mudah harokah menjalani transformasi politik dan regenerasi yang begitu cepat, namun kita menjalani itu dgn baik.
(4) Kita2 ini ditarbiyah, di tanam bibitnya, dirawat, disemai, ditumbuhkan karakternya, dipancang cita2nya. Ini tidak ada di partai lain.
(5) Baterai kita gak boleh lemah, mata gak boleh redup, dada ga boleh lemah berguncang. Karena dakwah ini harus terus tersampaikan.
(6) Kita ditarbiyah utk cita2 yg besar. Kejadian2 yg menimpa kita hrs membuat kita membara, makin menyala. Api dakwah ini tdk boleh padam.
(7) Ini waktunya menunjukkan kpd dunia siapa kita, menunjukkan kpd indonesia inilah karakter org2 yg ditarbiyah.
(8) Politik ini adalah pahala kita yg paling besar, partai kita ini adalah ladang dakwah kita paling besar.
(9) Kalau partai ini kuat, jadi partai terbesar di Indonesia, bahkan jadi tonggak penyokong perjuangan ummat di dunia, maka pahala kita besar sekali.
(10) Muwashoffat kita itu luar biasa, sampai kapanpun akan tetap luar biasa. Aqidahnya diberesin, ibadahnya dididik dan seterusnya...
(11) Kepribadian kita dari awal, ditarbiyah jadi indah. Kepribadian kita dari awal, ditarbiyah jadi memukau.
(12) Ikhwah, Alloh SWT memang mengikat hati kita. Tapi kalau kita tdk saling mengikat hati, akan sulit kita ini bersama.
(13) Kalau liqo hanya djadikan tempat hierarki, tempat baca ta'limat2, akan kering liqo ini. Liqo harus dijadikan keluarga, kawah candradimuka.
(14) Krn kita saling mencintai, maka Allah mencintai kita. Maka brlapanglah dalam jama'ah. Blm ad satu partai lain pun yg solid. Kita solid.
(15) Gak ada partai lain di indonesia ini yg menetapkan sistem kaderisasi pemimpin bangsa selain kita. Gak ada selain PKS.
(16) Saya percaya suatu hari, yg dulu diceritakan akan jadi kenyataan. Tapi yakini dulu bahwa partai kita ini adalah sumber pahala terbesar kita.


Pada nomer 8 pernyataan bapak Fahri Hamzah adalah berpolitik adalah amalan yang yang terbesar, ya ustad apakah anda lupa dengan hadist nabi "Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Iman itu memiliki tujuh puluh cabang (riwayat lain tujuh puluh tujuh cabang) dan yang paling utama ialah Laa ilaaha illa Allah, dan yang terendah ialah mebuang duri dari jalan. Dan malu juga merupakan salah satu cabang iman.” (Ashhabus Sittah). ya ustad telah jelas amalan tertinggi seorang muslim adalah konsekuensi dari kata Laa ilaaha illa Allah yakni mentauhidkan Allah. apakah PKS adalah ladang amal terbesar bagi seorang muslim?tidak pernah ada dasarnya dari Quran dan sunnah.

Pada no 9 apa hubungannya kuatnya partai dengan kebangkitan umat padahal Rosulullah telah menjelaskan bahwa pondasi agama adalah tauhid tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah jihad,tidak ada sama sekali dari penjelasan Rosulullah bahwa partai dakwah yang kuat menjadi tonggak agama.

untuk no 16 saya kira sumber pahala itu telah disebutkan bahwa tertinggi adalahtauhid yang terendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan dan malu termasuk didalamnya,..
Para pensyarah kitab Bukhari rah a menjelaskan serta mengumpulkan ringkasan masalah ini dalam kitab-kitab tersebut. Walhasil pada hakikatnya iman yang sempurna itu mempunyai 3 (tiga) bagian :
Tashdiq bil Qalbi, yaitu meyakini dengan hati,
Iqrar bil Lisan, mengucapkan dengan lisan, dan
Amal bil Arkan, mengamalkan dengan anggota badan.
Cabang iman terbagi lagi menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu yang berhubungan dengan :

1)      Niat, aqidah, dan amalan hati;
2)      Lidah; dan
3)      Seluruh anggota tubuh.                                                                                                              

Yang Berhubungan dengan Niat, Aqidah, dan Hati
    1)      Beriman kepada Allah, kepada Dzat-Nya, dan segala sifat-Nya, meyakini bahwa Allah adalah Maha Suci, Esa, dan tiada bandingan serta perumpamaannya.
    2)      Selain Allah semuanya adalah ciptaan-Nya. Dialah yang Esa.
    3)      Beriman kepada para malaikat.
    4)      Beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada para Rasul-Nya.
    5)      Beriman kepada para Rasul.
    6)      Beriman kepada takdir yang baik maupun buruk, bahwa semua itu dating dari Allah.
    7)      Beriman kepada hari Kiamat, termasuk siksa dan pertanyaan di dalam kubur, kehidupan setelah mati, hisab, penimbangan amal, dan menyeberangi shirat.
    8)      Meyakini akan adanya Syurga dan Insya Allah semua mukmin akan memasukinya.
    9)      Meyakini neraka dan siksanya yang sangat pedih untuk selamanya.
    10)  Mencintai ALLAH
    11)  Mencintai karena Allah dan membenci karena Allah termasuk mencintai para sahabat, khususnya Muhajirin dan Anshar, juga keluarga Nabi Muhammad saw dan keturunannya.
    12)  Mencintai Rasulullah saw, termasuk siapa saja yang memuliakan beliau, bershalawat atasnya, dan mengikuti sunnahnya.
    13)  Ikhlash, tidak riya dalam beramal dan menjauhi nifaq.
    14)  Bertaubat, menyesali dosa-dosanya dalam hati disertai janji tidak akan mengulanginya lagi.
    15)  Takut kepada Allah.
    16)  Selalu mengharap Rahmat Allah.
    17)  Tidak berputus asa dari Rahmat Allah.
    18)  Syukur.
    19)  Menunaikan amanah.
    20)  Sabar.                                                                                                                                          
      21)  Tawadhu dan menghormati yang lebih tua.
      22)  Kasih saying, termasuk mencintai anak-anak kecil.
      23)  Menerima dan ridha dengan apa yang telah ditakdirkan.
      24)  Tawakkal.
      25)  Meninggalkan sifat takabbur dan membanggakan diri, termasuk menundukkan hawa nafsu.
      26)  Tidak dengki dan iri hati.
      27)  Rasa malu.
      28)  Tidak menjadi pemarah.
      29)  Tidak menipu, termasuk tidak berburuk sangka dan tidak merencanakan keburukan atau maker kepada siapapun.
      30)  Mengeluarkan segala cinta dunia dari hati, termasuk cinta harta dan pangkat.                         

      Yang Berhubungan dengan Lidah
    31)  Membaca kalimat Thayyibah.
    32)  Membaca Al Quran yang suci.
    33)  Menuntut ilmu.
    34)  Mengajarkan ilmu.
    35)  Berdoa.
    36)  Dzikrullah, termasuk istighfar.
    37)  Menghindari bicara sia-sia.

    Yang berhubungan dengan Anggota Tubuh
    38)  Bersuci. Termasuk kesucian badan, pakaian, dan tempat tinggal.
    39)  Menjaga shalat. Termasuk shalat fardhu, sunnah, dan qadha’.
    40)  Bersedekah. Termasuk zakat fitrah, zakat harta, member makan, memuliakan tamu, serta membebaskan hamba sahaya.
    41)  Berpuasa, wajib maupun sunnah.
    42)  Haji, fardhu maupun sunnah.
    43)  Beriktikaf, termasuk mencari lailatul qadar di dalamnya.
    44)  Menjaga agama dan meninggalkan rumah untuk berhijrah sementara waktu.
    45)  Menyempurnakan nazar.
    46)  Menyempurnakan sumpah.
    47)  Menyempurnakan kifarah.
    48)  Menutup aurat ketika shalat dan di luar shalat.
    49)  Berkorban hewan, termasuk memperhatikan hewan korban yang akan disembelih dan menjaganya dengan baik.
    50)  Mengurus jenazah.
    51)  Menunaikan utang.
    52)  Meluruskan mu’amalah dan meninggalkan riba.
    53)  Bersaksi benar dan jujur, tidak menutupi kebenaran.
    54)  Menikah untuk menghindari perbuatan keji dan haram.
    55)  Menunaikan hak keluarga dan sanak kerabat, serta menunaikan hak hamba sahaya.
    56)  Berbakti dan menunaikan hak orang tua.
    57)  Mendidikan anak-anak dengan tarbiyah yang baik.
    58)  Menjaga silaturrahmi.
    59)  Taat kepada orang tua atau yang dituakan dalam agama.
    60)  Menegakkan pemerintahan yang adil
    61)  Mendukung jemaah yang bergerak di dalam kebenaran.
    62)  Mentaati hakim (pemerintah) dengan syarat tidak melanggar syariat.
    63)  Memperbaiki mu’amalah dengan sesama.
    64)  Membantu orang lain dalam kebaikan.
    65)  Amar makruh Nahi Mungkar.
    66)  Menegakkan hukum Islam.
    67)  Berjihad, termasuk menjaga perbatasan.
    68)  Menunaikan amanah, termasuk mengeluarkan 1/5 harta rampasan perang.
    69)  Memberi dan membayar utang.
    70)  Memberikan hak tetangga dan memuliakannya.
    71)  Mencari harta dengan cara yang halal.
    72)  Menyumbangkan harta pada tempatnya, termasuk menghindari sifat boros dan kikir.
    73)  Memberi dan menjawab salam.
    74)  Mendoakan orang yang bersin.
    75)  Menghindari perbuatan yang merugikan dan menyusahkan orang lain.
    76)  Menghindari permainan dan senda gurau.
    77)  Menjauhkan benda-benda yang mengganggu di jalan.